Minggu, 04 Agustus 2013

setidaknya bukan aku

dicampakan memang menyakitkan,
apalagi ketika kamu sudah berusaha agar sesuatu itu tetap bertahan di saat kamu sendiri disakiti.
bukan kamu juga yang pada awalnya memohon agar hubungan itu ada
bukan kamu juga yang memaksa agar kamu dan dia bersama

jatuh bangun kamu berusaha menerima segala ketidak sempurnaannya
kamu arahkan dia, agar hidupnya lebih baik, menjauhi yang sebaiknya ia jauhi
kamu korbankan apa yang kamu suka, waktumu, teman temanmu
kamu selalu berkata 'suatu saat pasti bisa berubah'
kamu juga selalu membuat cerita agar ia nampak baik dihadapan orang lain
walaupun ia selalu berburuk sangka kepadamu
bahkan ia rela mencaci maki hingga main tangan kepadamu

ia selalu menyalahkanmu,
kamu berkata jujur salah, diampun salah apalagi jika kamu berbohong
ia selalu menilai kamu yang terlalu banyak menuntut,
padahal yang kamu mau agar ia menjauhi perbuatan yang tidak baik untuknya
ketika kamu mulai menyerah dan ingin berhenti,
ia semakin menyakitimu

setelah kehidupannya berangsur angsur membaik,
ia lupa 'penderitaanmu'
dibalik keberhasilannya sekarang itu karena kamu
namun ia justru semakin angkuh dan merasa ia dapat mendapatkan seseorang yang lebih baik daripada kamu
akhirnya ia mencampakanmu,
membuatmu terlihat salah di mata orang lain
membuatmu merasa bersalah tanpa tau dimana letak kesalahanmu
hingga akhirnya ketika orang lain itu ia dapatkan, ia benar benar meninggalkanmu

sakit, sedih, trauma, marah, kecewa menjadi satu
ia membuat hidupmu berantakan,
dan pergi seenaknya
ia menyakitimu, dan membuatmu merasa bersalah seakan akan semua ini adalah salahmu

tak apa, tak perlu disesali
menangis boleh, namun hidup tetap harus berjalan..
berkatalah..
'setidaknya bukan aku yang menyakitimu
setidaknya bukan aku yang mencampakanmu
setidaknya bukan aku yang meninggalkanmu
mungkin memang kamu yang tidak pantas untuk aku
setidaknya bukan aku yang sampai akhir kamu sakiti'